Kamis, 19 Februari 2009

Getaran Merpati Putih (Fakta Ilmiah)



Menemukan benda dalam gelap, mengendarai mobil atau motor dengan mata tertutup, mnemukan benda yang memancarkan gelombang radioaktif. Semuanya bisa dilakukan oleh anggota Perguruan Merpati Putih yang sudah menguasai ilmu getaran.


Aslinya ilmu ini berguna untuk pertarungan dalam gelap. Tapi di zaman modern, ilmu ini menjadi kurang bermanfaat mengingat hampir setiap sudut sudah diterangi lampu. Jadi mengapa tidak melakukan diversifikasi? Dengan melatih penyandang tuna netra supaya bisa "melihat"? Atau melatih "special force" untuk mendeteksi adanya narkoba, atau benda terlarang lainnya di imigrasi?

Berikut ini adalah penjelasan ilmiah tentang bagaimana getaran itu bekerja.

Keteraturan napas akan mempengaruhi otak. Apabila otak kita dimonitor dengan Electro Encephalo Graph maka akan terjadi beberapa kondisi. Walau angka ini tidak persis tepat, karena setiap ahli mempunyai perbedaan pendapat, tetapi bolehlah sebagai sekedar gambaran.

  • Kondisi pikiran kacau, kemelut (Gama diatas 28 Hz).
  • Kondisi saat berpikir banyak hal (Beta 28 Hz – 14 Hz).
  • Kondisi saat mulai berpikir satu hal (Alpha 14Hz – 7 Hz).
  • Kondisi mimpi, khusyu’(Theta 7 Hz – 3,5 Hz).
  • Kondisi ”deep sleep”(Delta 3,5 Hz – 0,5Hz).
  • Kondisi koma 0,5 Hz,
  • Kondisi mati 0 Hz.

Latihan meditasi olah napas, akan menurunkan getaran otak. Menurut ahlinya, seorang yang sering latihan pernapasan bisa dalam kondisi ”deep sleep” ketika ”jaga” atau dalam keadaan sadar

Detak Jantung Bumi

Apabila keliling bumi diperkirakan 40.000 km yang dihitung sebagai panjang gelombang, kecepatan cahaya 300.000 km per detik, maka menurut rumus perambatan gelombang elektro magnetik, frekuensi F = 300,000/40.000 = 7,5 Hz. Dapat diperkirakan bumi bergetar dengan frekuensi antara 7 - 8 Hz, yang oleh sebagian ahli dinyatakan sebagai detak jantung bumi. Pada saat getaran otak sinkron dengan detak jantung bumi atau alam, maka banyak fenomena bisa terjadi. Mungkin, disinilah terjadi keadaan metafisika dari seseorang, otak menjadi begitu kreatif. Dalam kondisi ”trance”, getaran otak di sekitar angka ini, tubuh ditusuk senjata pun tidak mempan.

Dari fakta ilmiah diatas dapat disimpulkan bahwa getaran mp juga memanfaatkan dengan menyamakan atau minimal mendekati frekuensi antara getaran otak dengan getaran bumi sehingga dapat melihat sekitarnya yg ada di bumi walaupun dengan mata tertutup.

Hal ini sesuai dengan pendapat mas Budi P (Alm) (salah satu guru besar mp) yang saya baca di sebuah artikel bahwa anggota mp dapat menjaga gawang dari tembakan penalti dengan mata tertutup dikarenakan si kiper ini membaca langsung ke getaran otak si penendang bola jadi kemanapun arah bola dapat di prediksi dengan akurat. Ibarat HP (handphone) si kiper menerima sinyal dari getaran otak si penendang yg diterima dengan baik oleh getaran otaknya


Cited from: mpbanjarmasin.wordpress.com dengan penambahan dan pengurangan seperlunya

1 komentar:

  1. Bagus deh, Mas. Gmana kalo kita mau nyumbang tulisan ato gambar?

    Jamil

    BalasHapus